Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Drs. Jajang Suryana, M.Si
Disusun
Oleh:
Nama : Ni Gusti Ayu Kade Sari Astuti
NIM : 1111031205
Semester/Kelas : VI/E
Jurusan : PGSD
MONTASE
Bermain bagi
anak merupakan kegembiraan dan kesibukan yang penting. Dalam berkarya seni rupa
dapat menimbulkan kegembiraan. Kegembiraan anak nampak dan terlihat disebabkan
oleh keaktifan atau kesempatan bergerak, bereksperimen, berlomba dan
berkomunikasi. Dapat pula dilihat betapa senangnya anak-anak berkarya melalui
seni rupa, mereka akan bergerak-gerak dengan sadar atau tidak, mencoba-coba
sesuatu yang diinginkan. Dalam kelompok mereka selalu berlomba untuk
menyelesaikan karyanya sesuai dengan gagasannya. Apabila anak berhasil
berkarya, dengan spontan ia akan berteriak dan bergerak, menandakan
kegembiraannya.
Pendidikan seni
merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan
dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
kreativitasnya.
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian. Seni rupa merupakan ini merupakan realisasi
dari imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni.
Sehingga dalam berkarya seni kita tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam
berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada yang mengatakan
salah pada karya yang telah diciptakan. Dalam proses berkarya seni, seni rupa
merupakan alat bukanlah tujuan, karena dalam seni rupa mengutamakan proses
belajar, bukan semata-mata tujuan belajar.
Ini merupakan perkuliahaan seni rupa saya
pertemuan ke-6. Seperti biasa, perkuliahan pendidikan seni rupa diadakan hari
senin, yang dimulai tepat pukul 15.30 WITA yang bertempat di kampus bawah,
tepatnya DKV Ruang Seni Rupa. Pertemuan ke-6 akan dilakukan dengan praktek
membuat montase, sebelum praktek langsung, tentu diawali terlebih dahulu teori tentang
apa dan bagaimana cara membuat montase.
Montase
adalah suatu teknik gambar dengan memanfaatkan gambar yang telah tersedia yang
disusun sedemikian rupa sehingga membentuk susunan gambar yang baru. Karya
montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan
gambar yang sudah jadi lainnya. Cara membuat montase ini hampir sama dengan membuat
mosaik, hanya saja dalam pelaksanaan montase ini yang
akan ditempel adalah potongan kertas bergambar yang sudah jadi, misalnya yang
digunting bentuk gambar dari majalah, koran dan sebagainya yang kemudian
disusun dan ditempelkan pada bidang kertas dan dilengkapi dengan unsur lain
sehingga menghasilkan cerita atau tema baru.
Karena
sebelumnya saya telah membuat mosaik dan pula montase ini mirib dengan mosaik,
jadi lumayan mudah untuk membuat montase ini, dan saya rasa membuat montase
sangat menyenangkan apabila diberikan langsung pada anak SD. Dan berikut
montase yang dapat saya buat.
Gambar 1(Montase I baru setengah jadi) |
Gambar 2(Montase 1 sudah jadi) |
Gambar 3(Montase Dilarang Mencontek) |
A. Judul
: Dilarang Mencontek
B. Deskripsi
karya
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian. Seni rupa merupakan ini merupakan realisasi
dari imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni.
Sehingga dalam berkarya seni kita tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam
berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada yang mengatakan
salah pada karya yang telah diciptakan. Dalam proses berkarya seni, seni rupa
merupakan alat bukanlah tujuan, karena dalam seni rupa mengutamakan proses
belajar, bukan semata-mata tujuan belajar. Dan salah satu bentuk karya seni
rupa yang mudah dibuat adalah montase.
Montase
ini merupakan salah satu teknik dalam seni rupa. Montase sendiri adalah suatu
teknik gambar dengan memanfaatkan gambar yang telah tersedia yang disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk susunan gambar yang baru. Karya
montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan
gambar yang sudah jadi lainnya.
Jika
kita amati secara sepintas mengenai Montase dan Mozaik seolah-olah masih dalam
satu teknik dasar yang sama dan kadang-kadang sulit dibedakan. Karena
kedua-duanya mengambil material dari benda-benda sebagai unsur karya. Tetapi
sebenarnya kalau kita cermati unsur-unsurnya walaupun dari material yang s
berbentuk sama, tetapi sebenarnya beda. Karena jika pada kegiatan mosaik, kita dapat
memotong-motong bahan yang akan ditempelkan pada bidang yang telah didisain atau
dipola, tidak demikian dalam pelaksanaan montase ini.
Karya montase di
atas, dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan
gambar yang sudah jadi lainnya sehingga membentuk susunan gambar yang baru. Namun
apabila dilihat dari bahan
dan cara cara kerjanya, montase sama dengan mosaik. Hanya saja pada
montase biasanya gambar hasil
guntingan ditempelkan lebih dahulu sesuai dengan tema/cerita yang direncanakan.
Setelah itu baru melengkapi dengan unsur-unsur lain bila masih dibutuhkan untuk
menambah kelengkapan tema tersebut dan tidak begitu pada pembuatan
mosaik.
Dalam hasil karya montase saya di atas, saya mengambil
tema pemdidikan, yakni, kita tidak boleh menyontek. Memilih tersebut karena jika
kita memberitahu anak mengenai hal-hal apa yang boleh dan tidak mereka lakukan
dengan hal-hal yang menarik, tentu anak akan lebih mudah dalam memahaminya dan
diharapkan dapat dilakuakan. Dan saya memilih gambar tokoh cartoon dengan alasan karena bagi saya
hampir semua anak suka menonton cartoon, dan
dengan melihat hal-hal baik yang pada hal-hal yang mereka senangi berpeluang
besar mereka akan melakukannya. Saya juga memilih warna yang cerah dengan
alasan, anak SD kebanyakan kehidupannya ceria dan tentu suka dengan hal yang
cerah.
C. Alat dan Bahan:
1) Kertas gambar A4
2) Gunting
3) Kertas berwarna/kertas koran/majalah
4) Lem Kertas
D. Langkah-Langkah
Pembuatan:
1) Siapkan
kertas gambar A4.
2) Siapkan pula gambar
dari majalah ataupun koran bekas.
3) Kemudian
potonglah gambar-gambar dari majalah ataupun koran bekas mengikuti
kontur gambar tersebut (gambar yang dipotong mungkin hanya bagian tertentu saja).
4) Lalu cobalah susun hasil guntingan tadi
berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar A4 tersebut dengan tema
tertentu yang kalian inginkan.
5) Setelah selesai menyusun dan menghasilkan
suatu susunan bentuk yang baru sesuai dengan tema yang kalian inginkan, maka
gambar-gambat tersebut mulai di lem.
6) Setelah semua gambar di lem, diamkan
hasilnya sampai benar-benar kering dan lihatlah hasilnya.
6) Dan
terakhir selamat mencoba.
E. Kesukaran Dalam Membuat Montase
1) Dalam
membuat montase ini, kita akan merasa agak bingung untuk menentukan tema yang
akan kita muat dalam montase yang kita ingin buat.
2) Sering
pula kita merasa kesusahan ketika mencari gambar-gambar apa saja yang cocok
untuk mendukun tema montase yang ingin kita buat.
3) Ketika kita hendak menempelkan gambar untuk
membentuk kesatuan gambar yang baru, gambar-gambar yang akan kita gunakan
disusun terlebih dahulu, jangan langsung ditempel, karena apabila langsung
ditempel bisa saja kita salah memposisikan gambar-gambar tersebut.
4) Gambar-gambar
yang kita muat dalam montase, usahakan tidak menjatuhkan lembaga atau orang
tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar