Blogger Widgets

Rabu, 12 Maret 2014

Tugas 2 : Teori Seni Rupa, 03 Maret 2014


TEORI SENI RUPA PERLU DIREVISI 

(Hasil Analisis Pengelompokan Seni Rupa Dengan Kenyataan di Lapangan)


A.      Pengertian Seni Rupa

Setiap orang tentu mengenal seni, meskipun terkadang kita tidak mengetahui apa definisi dari seni itu, namun kita dapat merasakan bagaimana seni tersebut.  Seni berasal dari kata “art” (artivisial) yang artinya barang atau karya dari sebuah kegiatan.  Sehingga seni adalah proses yang sengaja mengatur/menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dilihat sebagai sesuatu yang menarik untuk dilihat yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang memiliki arti atau makna serta dapat  menarik indra atau emosi.
Jadi seni memiliki sifat perasaan sehingga dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya seni harus menggunakan kepekaan perasaan.


B.       Perbedaan Istilah Pelaku Seni

Secara umun orang yang berkecimpung dibidang seni disebut dengan seniman. Tetapi karena adanya perbedaan kelas sosial pelaku seni dalam masyarakat, terdapat  perbedaan istilah pelaku seni antara pelaku seni pedesa yang tanpa lulusan akademi dengan pelaku seni pekota dengan lulusan akademi. Sebutan untuk pelaku seni pedesa adalah perajin (artisan) sedangkan pelaku seni pekota sering disebut dengan seniman (artist).
Baik perajin ataupun seniman sebenarnya sama saja, yaitu sama-sama pelaku seni yang bergelut dalam bidang seni, terjadi perbedaan istilah antara seniman dan perajin ini semata-mata karena perbedaan kelas sosial masyarakat desa dan kota padahal, baik seniman ataupun perajin sama-sama dapat menciptakan hasil karya seni yang bernilai seni yang sama.

C.      Penggolongan Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya

Dilihat dari fungsinya bagi kebutuhan manusia atau masyarakat, seni rupa (karya seni rupa) dibedakan menjadi 2 kategori besar, yaitu  seni rupa murni dan  seni rupa terapan, namun seiring berkembangnya waktu ada juga yang disebut dengan Visual Art, yakni seni terapan yang di dalamnya mengandung unsur seni murni.

1.     Seni Murni (Pure/Fine Art)  

Seni rupa murni adalah seni rupa yang tidak mempertimbangkan fungsi praktis melainkan segi keindahan, ekspresi atau kebutuhan psikis lebih diutamakan dari pada kebutuhan fisik. Seni Murni (Pure/Fine Art) adalah seni yang dibuat untuk mengekspresikan nilai budaya dan keindahan. Seni murni ini biasa disebut dengan Art for Art dimana proses penciptaan dan penjabaran sebuah konsep seni hanya berorientasi pada keberadaan seni itu sendiri.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, keguanaan hasil karya seni murni ini yang pada awal penciptaannya hanya mengandung unsur keindahan dapat bergeser menjadi seni terapan. Ketika sebuah karya seni murni sebagai unsur artistik digunakan sebagai sebuah komponen artistik dalam sebuah tampilan seni terapan.
Sebagai contohnya adalah: Seni ukir yang pada awalnya merupakan seni murni, namun ketika ukiran tersebut berada pada pintu yang digunakan oleh masyarakat, maka seni ukir tersebut akan beralih sesuai dengan kegunaan pintu tersebut yakni  menjadi seni terapan bukan seni murni.
Sehingga yang dimaksud seni murni adalah sebuah karya seni yang tidak mengandung unsur praktis, dan hanya mengandung unsur estetis (keindahan) semata.  Jadi seni rupa dapat dikatakan seni murni ketika hasil seni tersebut mengutamakan nilai estetis (keindahannya), tanpa memandang unsur praktisnya (kegunaannya). 
Dengan ciri-ciri umum seni murni yaitu: 
1)      Mengutamakan unsur estetis (keindahannya).
2)      Seni rupa murni tercipta dengan bebas tanpa mempertimbankan segi fungsi atau kegunaanya.
3)      Ide seninya biasanya muncul dari dalam hati atau emosi penciptanya.
4)        Karya seni ini dibuat hanya untuk memenuhi kesenangan dan  kepuasan  pribadi seseorang. 
Contoh-contoh seni rupa murni yaitu:
·         Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan yang menyerupai seni lukis sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penamaan atau istilah seni lukis merupakan istilah yang datang dari Barat. Kegiatan yang menyerupai seni lukis itu dapat juga disebut seni lukis tradisonal. Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern.
            

hasil seni murni yang berupa lukisan


·
·       Seni Patung
Karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang tiga dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu, bahan logam seperti besi dan perunggu atau bahan sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca).
           

       Contoh hasil seni murni yang berupa patung


·         Seni Graffiti
·         Seni Kaligrafi
·         Seni Kaligrafi
·         Seni Fotografi
·         Seni ilustrasi
 

2.    Seni Terapan (applied-art)

Berbeda dengan seni murni. Karya seni rupa terapan adalah karya seni yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan fungsional yakni untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologis manusia. Karya seni rupa terapan ditinjau dari ukurannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa terapan dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.
Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
Sedangkan karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung. Namun kenyataannya sekarang ini cukup sulit membedakan seni rupa terapan dua dimensi dan seni rupa terapan tiga dimensi. Karena terkadang ada seni rupa yang disebut seni rupa dua dimensi memenuhi kriteria hasil seni rupa terapan tiga dimensi.
Membuat karya seni rupa terapan tidak sebebas membuat karya seni rupa murni karena di dalamnya harus mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti syarat keamanan (security), kenyamanan (comfortable), dan keluwesan dal am penggunaan (fleksibillity).
Sehingga yang dimaksud dengan seni terapan adalah karya seni rupa yang dibuat selain memiliki nilai keindahan juga untuk memenuhi kebutuhan praktis manusia.  Jadi seni rupa yang masuk kedalam seni terapan adalah hasil karya seni yang mengutamakan unsur fungsional (fungsinya) disamping unsur keindahannya.
       Dengan ciri-ciri umum seni terapanyaitu: 
1)      Mengutamakan unsur fungsional (kegunaannya) bagi masyarakat disamping nilai keindahannya.
2)      Tercipta dengan memepertimbangkan syarat keamanan, kenyamanan, serta keluwesan.
3)       Ide seninya biasanya muncul dari melihat keperluan/kebutuhan masyarakat.
4)      Karya seni ini dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. 

Contoh-contoh seni rupa terapan yaitu:
·         Seni Keramik
                Seni keramik merupakan seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.
                

Hasil seni terapan yang berupa seni keramik




·         Seni Arsitektur
Pada dasarnya seni bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena kekhususan yang dimilikinya seringkali seni bangunan dikelompokan tersendiri dalam seni arsitektur.                                          

Hasil seni terapan dalam bentuk arsitektur


·         Seni Tekstil
·         Seni Reklame (Balliho, poster, slogam, dll)
·         Seni Fotografi
·         Seni Ilustrasi
Terlihat diatas bahwa seni fotografi dan ilustrusi termasuk seni murni dan seni terapan. Hal tersebut dikarenakan ketika hasil fotografi dan ilustrasi digunakan sebagai benda hiasan maka dapat bernilai seni murni, namun ketika foto dan hasil ilustrasi digunakan sebagai foto dalam KTP dan ilustrasi digunakan dalam naskah cerita maka baik fotografi maupun ilustrasi bernilai seni terapan. Sehingga seni fotografi dan ilustrasi dapat dikatakan seni murni atau terapan tergantung keperluan penggunaannya.

3.    Visual Arts

Sesuai perkembangan dunia seni modern, ada yang menggambungkan antara seni rupa murni dengan desain dan kriya ke dalam bahasan yang disebut visual art.  Dalam visual arts terdapat seni desain dan kriya. Baik desain dan kriya ini merupakan seni terapan karena kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Jadi Visual arts merupakan seni rupa terapan yang di dalamnya mengandung hiasan dari seni rupa murni yang lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. 
Karena Visual arts merupakan seni terapan, sudah tentu memenuhi persyaratan-persyaratan seni terapan yang telas saya jelaskan di atas. Dan Visual arts ini merupakan seni terapan modern yang dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu desain dan kriya
1) Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir semua karya seni rupa melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk jadi yang sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan proses perancangan karya-karya seni rupa terapan (useful art). Seni rupa yang termasuk dalam desain antara lain:
- Desain Grafis
- Desain Industri
- Desain Arsitektur
- Desain Interior
     - Desain Eksterior
2)  Kriya
   Seni kria adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya tantangan dari lingkungan dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta umumnya dibuat dari bahan-bahan alam. Penciptaan karya kria yang baik didasarkan pada syarat kegunaan (utility) dan keindahan (estetika).
    Syarat keindahan terdiri atas aspek kenyamanan, keluwesan dan kenyamanan. Hubungan antara bentuk, fungsi dan keindahan juga merupakan asas penciptaan yang harus dimiliki seorang kriawan. Karya seni kria memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh keterampilan dan kreativitas kriawan, materi, alat, fungsi dan teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Seni Kriya dapat dibedakan berdasarkan teknis atau bahannya, antara lain:
- Kriya Tekstil
- Kriya Kayu
- Kriya Logam
- Kriya Keramik (tanah liat)
- Kriya Batu
- Kriya Kulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar