Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Drs.
Jajang Suryana, M.Si
Disusun Oleh:
Nama : Ni Gusti Ayu Kade Sari Astuti
NIM : 1111031205
Semester/Kelas : VI/E
Jurusan : PGSD
Seni Rupa Dengan Teknik Cetak Tinggi
Pertemuan kali ini merupakan
perkuliahaan seni rupa saya pertemuan ke-9. Setelah pertemuan ke-8 yang
membahas mata kuliah seni dalam kurikulum 2013, pertemuan ke-9 ini dilanjutkan
dengan praktek seni rupa, yakni membuat suatu karya seni dengan menggunakan
teknik “cetak tinggi”. Sama seperti pertemuan sebelumnya, perkuliahan
pendidikan seni rupa kali ini masih dan tetap diadakan hari senin, yang dimulai
tepat pukul 15.30 WITA yang bertempat di kampus bawah, tepatnya DKV Ruang Seni
Rupa. Dalam pertemuan ke-9 kami akan diajarkan membuat suatu karya seni rupa
dengan teknik cetak tinggi. Cetak tinggi ini merupakan salah satu bagian dari
beberapa jenis seni rupa dengan teknik mencetak.
Mencetak adalah proses memperbanyak suatu gambar atau
naskah dengan menggunakan teknik tertentu yang diantaranya ada cetak datar,
cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring dan cetak copy. Mencetak yang formal
membuthkan pelat atau stempel. Stempel tersebut berupa gambar-gambar yang
diukir atau ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian dipindahkan ke kertas.
Sehingga dalam perkuliahan kali ini kita lebih menekankan pada seni rupa dengan
teknik “cetak tinggi”.
Teknik cetak tinggi ini sangat tepat diberikan kepada
anak-anak, yang termasuk didalamnya adalah anak usia SD. Deangan melakukan
secara langsung, anak akan mendapat penemuan-penemuan sekaligus pengetahuan
baru, maka kegiatan ini pasti akan sangat berarti bagi anak. Selain itu, anak juga
akan sangat menikmati kegiatan yang dilakukan lewat bermain sambil belajar.
Seperti yang telah saya
paparkan di atas, teknik cetak tinggi ini biasanya menggunakan stempel dan
tinta sebagai bahan utamanya, tetapi cetak tinggi yang kami buat kali ini akan lebih
menekankan pada penggunaan bahan-bahan alami yang dekat dan biasa dijumpai oleh
peserta didik. Sebagai ganti stempelnya kami menggunakan bahan-bahan alami
seperti kentang, wortel dan pelepah pisang. Bahan-bahan tersebut mudah untuk
kita jumpai sehari-hari bukan? Sedangkan untuk tintanya saya ganti menggunakan
cat air, dengan alasan bahwa anak kecil tentu kebanyakan mempunyai cat air. Dan
untuk medianya sendiri saya menggunakan kertas gambar A4.
Dan berikut adalah hasil
seni seni rupa dengan teknik cetak tinggi yang telah saya buat, meskipun tidak
seindah karya teman-teman saya yang lain tetapi saya senang melakukannya,
karena saat melakukannya saya bisa berekspresi dan melakukan bermain sambil
belajar bersama teman-teman saya. Dan semoga bermanfaat.
Gambar 1(Cetak Tinggi Kotak-Kotak) |
Gambar 2(Bunga-Bungaan) |
Gambar 3(Bunga merah, kuning, hijau) |
Gambar 4(Setangkai Bunga) |
A.
Judul
: Setangkai Bunga
B.
Deskripsi karya
Proses pembuatan cetak tinggi menggunakan cetakan dari
bahan yang dicetak/dibentuk sehingga menghasilkan permukaan tinggi dan rendah
(bagian yang menonjol dan yang tenggelam). Bentuk permukaan tinggi dan rendah
tersebut dinamakan relief. Pembuatan gambar dengan teknik cetak tinggi
dapat menghasilkan karya yang menarik, yang berbeda dengan gambar atau lukisan
lain yang pernah kalian buat.
Proses pembuatan karya seni rupa dengan teknik cetak
tinggi cukup mudah. Kita dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar
lingkungan kita sebagai bahan utamanya, yakni cat air sebagai pengganti tinta
dan wortel, kentang ataupun pelepah pisang sebagai pengganti stempel. So untuk
mengajarkan “cetak tinggi” kepada anak kita tidak harus menggunakan stempel dan
tinta, karena tidak semua daerah gampang untuk menemukan tinta dan stempel.
Tetapi kalau cat air, wortel, kentang apalagi pelepah pisang sudah tentu di
setiap daerah ada, dan sangat gampang menemukannya.
Nah, untuk gambar di atas adalah hasil cetak tinggi
yang dapat saya buat. Gambar di atas saya buat dengan menggunakan kentang
sebagai pengganti stempel yang saya bentuk sedemikian rupa agar menyerupai
bunga dan daun bunga. Sedangkan untuk batang bunganya saya menggunakan pelepah
pisang. Dan supaya relief dari kentang dan pelepah pisang yang saya gunakan mau
keliahatan menarik, saya menggunaka pewarnaan pada bahan-bahan tersebut. Dan
pewarnaanya saya menggunakan cat air yang tanpa saya isi dengan air. Sedangkan
untuk media menggambar dengan teknik “cetak tinggi” di atas saya menggunakan
kertas gambar A4.
Dalam hasil karya diatas saya memilih gambar bunga
karena setiap anak kecil, saat mulai menggambar, pasti bunga merupakan daftar
gambar yang paling sering mereka buat. Bukan anak perempuan saja, bahkan anak
laki-laki juga suka menggambar bunga. Untuk pewarnaan gambar di atas,
saya sesuaikan dengan karakter anak-anak dan memilih warna cerah agar
gambar terlihat lebih menarik.
1) Kertas Gambar A4
2) Pisau/Cutter
3) Wortel
4) Kentang
5) Pelepah Pisang
6) Pewarna Makanan
7) Cat Air
D.
Langkah-Langkah Pembuatan:
1) Siapkan
kertas gambar A4 sebagai medianya.
2) Buat
sketsa gambar terlebih dulu pada acuan cetak, bisa mengguanakan kentang dan
pelepah pisang, dan pada gambar di atas saya membuat sketsa bunga dengan
menggunakan kentang.
3) Bentuklah
permukaan kentang menyerupai bunga dan daun, sedangkan untuk pelepah
pisang dibentuk menyerupai batang bunga.
4) Letakkan
cat warna di atas permukaan kentang tanpa diisi air, dan isi sampai benar-benar
rata.
5) Lalu
letakkan kentang yang telah diberi relief dan pewarna tersebut ke atas kertas secara
perlahan (posisi kentang menghadap ke bawah menempel kertas).
6) Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, tekan cetakan kentang tersebut secara
perhana-lahan pada permukaan kertas.
7) Angkat
cetakan kentang perlahan-lahan dan diamkan hasil gambarnya beberapa saat
sampai benar-benar kering.
8) Dan
lihatlah hasilnya dan selamat mencoba.
E.
Kesukaran Dalam Membuat Seni Rupa
Dengan Teknik Cetak Tinggi Adalah:
1)
Dalam membuat seni rupa dengan teknik cetak tinggi ini, saya sering bingung
membuat gambar awalnya, sehingga dalam pengerjaannya menjadi lebih lama.
2) Hasilnya akan terlihat lebih rapi apabila
menggunakan tinta dibandingkan dengan menggunakan cat air, apabila menggunakan
cat warna, pewarnaanya akan kurang rata dan rapi, karena bila menggunakan cat
warna ada beberapa bagian yang akan nampak tebal tipis.
3) Apabila dilihat dari segi pewarnaanya,
menggunakan cat air akan dapat menggunakan banyak variasi warna, berbeda dengan
tinta yang hanya menggunakan satu warna saja.
4) Ketika mengisi cat air pada kentang yang
telah dibentuk, usahakan relier-relief yang dibentuk tidak terkena cat air,
cukup pada bagian tingginya saja yang diisi cat air.
5) Ketika menempelkan cetakannya usahakan
pelan-pelan agar tidak terkena bagian-bagian lain dari kertas, cukup tempel
pada bagian yang ingin ditempelakan saja, karena kalau tidak pelan-pelan dan
hati-hati hasilnya akan jadi agak kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar