Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Drs. Jajang Suryana, M.Si
Disusun
Oleh:
Nama : Ni Gusti Ayu Kade Sari Astuti
NIM : 1111031205
Semester/Kelas : VI/E
Jurusan : PGSD
APA DAN BAGAIMANA "PENDIDIKAN SENI RUPA"
BAGI ANAK SD ???
"Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak
menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Melalui bermain
sambil belajar, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini
mungkin. Jadi seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan bukan tujuan
pendidikan"
1. Konsep Seni
Seni
berasal dari kajian iimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang atau karya
dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena
kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain
memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.
Seni
adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik
indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan
cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni
ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Seni
memiliki sifat perasaan, pengertiannya dalam membuat karya seni selalu
melibatkan emosi dan jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya
harus menggunakan kepekaan perasaan yang paling dalam.
Seni
adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik
indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan
cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni
ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Sesungguhnya
semua pembuatan manusia memiliki sifat demikian, yaitu perbuatan baik atau
tercela yang sudah dilakukan tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang telah
berjasa kepada kita, sosoknya akan selalu melekat sampai akhir hayat, walau pun
mungkin bendanya sudah hilang ditelan masa. Jika membuat karya seni memiliki
tujuan estetik atau keindahan, hendaknya orang yang menikmatinya turut berlatih
juga untuk berbuat sesuatu yang indah dan terpuji.
Seni
ini bersifat universal, artinya seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa,
bahasa, dll. Sebagai contoh, semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa
terbahak-bahak ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau
seorang yang melihat gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa
pembuatnya.
2. Konsep Seni Rupa
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan gagasan
dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan
elemen serta prinsip-prinsip desain.
Seni
rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam
berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan
imajinasi.
Dalam
berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada yang mengatakan
salah pada karya yang telah diciptakan. Namun demikian, di dalam proses berkarya
seni, karena dalam hal ini adalah proses belajar, maka harus dilakukan dengan
cara yang benar, sesuai dengan tujuan dari pembelajaran
Seni
rupa atau seni yang tampak adalah salah satu bentuk kesenian visual atau tampak
ada yang tidak hanya bisa diserap oleh indera penglihatan, tetapi juga bisa
oleh indera peraba, maksudnya adalah teksturnya dapat dirasakan, misalnya
kasar, halus, lunak, keras, lembut dan sebagainya. Berikut salah satu contoh
hasil karya seni rupa.
3. Konsep Pendidikan Seni
Pendidikan
seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan
seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik
anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan,
kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan kreativitasnya.
Pendidikan
seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak
didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika
tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa
keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan
cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.
Dunia
anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain.
Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain.
Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan
berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan
seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan
akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.
4. Konsep Pendidikan Seni Rupa SD
Pendidikan
Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam
dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan
istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian
diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa. Materi
Pendidikan
seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa
adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya
lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan-gagasannya.
5. Jenis Karya Seni Rupa
Jenis
karya seni rupa antara lain :
1)
Menggambar
2)
Finger Painting (Lukisan Jari)
3)
Melukis
4)
Membentuk
5)
Mencetak
6)
Menjiplak
7)
Montase dan Kolase
8)
3M
(Menggunting, Menempel, Melipat)
6. Pendekatan Pembelajaran Seni Rupa
Pembelajaran
Pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu.
Pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai
dengan ciri-ciri khusus dan kesatuan substansi masing-masing.
Pendekatan
terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam
bentuk seni pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni.
7. Perkembangan Seni Rupa Anak SD
Setiap
guru SD perlu mengenal latar belakang anak didiknya, khususnya landasan teori
tentang dunia kesenirupaan anak yang telah dikembangkan oleh para ahli, agar ia
dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. Anak
Sekolah Dasar (SD) berusia sekitar 6 - 12 tahun. Berdasarkan teori tahap-tahap
perkembangan menggambar/seni rupa secara garis besar dapat dibedakan dua tahap
karakteristik, yaitu kelas I sampai dengan kelas III ditandai dengan kuatnya
daya fantasi-imajinasi, sedangkan kelas IV sampai dengan kelas VI ditandai
dengan mulai berfungsinya kekuatan rasio.
Kemampuan
siswa kelas rendah dalam membuat gambar tampak lebih spontan dan kreatif
dibandingkan dengan siswa kelas tinggi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi
usia anak, maka kemampuan rasionya semakin berkembang sehingga dapat berpikir
kritis. Kondisi ini akan mempengaruhi anak dalam hal spontanitas dan
kreatifitas karya. Bila rasionya sudah berfungsi dengan baik, maka dalam
membuat karya seni, misalnya menggambar, mereka selalu mempertimbangkan objek
gambar secara rasional yakni, bentuk yang baik, proporsi yang tepat, penggunaan
warna yang cocok sesuai dengan benda yang dilihatnya.
Dan
berikut masing-masing contoh karya seni rupa anak SD kelas rendah dan SD kelas
Tinggi.
Contoh Karya Seni Rupa Anak SD Kelas Tinggi |
Contoh Karya Seni Rupa Anak SD kelas Rendah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar